MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI


 


DISUSUN OLEH:
Defi Kurniasari (1351810005)
Chika Rizky Iswana (1351810014)
Vevi Aprilia Tus (1351810016)
Aprilia Purnama Sari (1351810021)
Siti Nur Qomariyah (1351810033)
Afifa Dwi Marita (1351810043)
Devi Oktaviana (1351810052)



AKADEMI FARMASI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019-2020




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pada saat sekarang ini, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikroorganisme yang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut mikrobiologi.
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dan sangat penting dalam memelihara keseimbangan ekologi dan ekosistem di bumi. Beberapa mikroorganisme bersifat menguntungkan dan ada pula yang merugikan, baik terhadap manusia maupun hewan. Penting sekali untuk mengetahui segala sesuatu mengenai mikroorganisme, baik jenis, bentuk, sifat, peranan maupun patogenisitas mikroorganisme untuk menghindari infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme ataupun untuk mengobati penyakit yang ditimbulkannya (DR. Maksum Radji, 2009).
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (hidup). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biologi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah praktikum atau percobaan kali ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.

B.     Rumusan masalah
        1.      Apa saja peralatan-peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi ?
        2.      Apa saja peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca ?
        3.      Apa saja alat-alat elektrik yang terdapat pada laboratorium mikrobiologi ?
        4.      Apa saja peralatan yang berfungsi sebagai alat sterilisasi ?


C.    Tujuan
     Adapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu :
        1.      Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi
        2.      Untuk mengetahui bagian dan fungsi dari alat-alat tersebut
        3.      Untuk melakukan penelitian dengan tertib dan sesuai dengan SOP

D.    Manfaat
     Manfaat dilaksanakannya praktikum ini sebagai berikut :
       1.      Mahasiswa dapat mengenal beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis
       2.      Mahasiswa dapat mengoprasikan peralatan yang ada di laboratorium mikrobiologi
       3.      Mahasiswa dapat melakukan penelitian dengan tertib dan sesuai dengan peraturan atau SOP  yang berlaku agar terjaga keselamatan kerjanya.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (hidup). Jadi, mikrobiologi ialah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme : bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikrokopis. Dalam bidang mikrobiologi kita banyak mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan microbe atau Protista): di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanyaseperti juga dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita (Michael J. Pelczar,Jr., dan E.C.S. Chan.,2005)
Istilah mikroba (disebut juga mikroorganisme, mikrobia, maupun jasad renik) bukan nama dari suatu kelompok organism seperti hewan dan tumbuhan, melainkan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop. Secara umum, mikroba merupakan organisme yang sangat sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan beberapa alga serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel tunggal. Bahkan mikroba yang multiseluller pun tidak memiliki sel yang besar.
Antony Van Leeuwenhoek (1632-1732) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya (Dwidjoseputro, 2005).
Dalam praktikum ini praktikan wajib mengenal dan memahami cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi. Kebanyakan peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaankadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat perlatan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imam Khasani, 2000).
Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (incubator), autoklaf, rak, ove, dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, kapas steril, lampu spritus, ose (Selian. Dkk., 2013).
Pembakar Bunsen digunakan untuk mensterilkan peralatan seperti jarum ose, dan spatula dengan cara membakar ujung dari peralatan tersebut di atas api Bunsen sampai berpijar. Oven untuk mensterilkan cawan petri dan pipet volume. Alat-alat tersebut di masukan ke dalam oven dan di panaskan dengan suhu 180oC selama 1-2 jam (Kharisma dan Abdul, 2012). Kemudian ada juga cara mensterilkan alat-alat mikrobiologi lainnya yaitu dengan autoklav atau di kenal dengan metode sterilisasi panas basah. Biasanya sterilisasi ini menggunakan bantuan alat autoklaf dengan tekanan bersaturasi (Zahid,2010).
Pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium plate count agar (PGA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, incubator (Safitri dan Swarastuti, 2011).
Beberapa aturan yang perlu diperhatikan untuk menghindari kecelakaan atau bahaya saat menjalankan autolaf :
1.  Harus dirujuk personil yang terlatih dan berpengalaman untuk bertanggung jawab dan melakukan perawatan rutin.
2.    Program pemeliharaan harus mencakup inspeksi secara rutin terhadap chamber, door seals, dan semua gauges, yang dilakukan oleh personil yang cakap uap panas harus jenuh (saturated steam) dan bebas dari bahan kimia korosif yang dapat mengkontaminasi bahan yang sedang disterilkan.
3.    Semua bahan yang di autoklaf harus berada di dalam wadah yang memungkinkan uap panas mudah berpenetrasi secara merata dan membuang udara keluar setelah proses.
4.   Untuk autoklaf yang tanpa mencegah pintu terbuka saat chamber diberi tekanan, saluran uap panas utama (the main steam valve) harus ditutup dan suhu harus turun hingga dibawah 80oC sebelum pintu dibuka (Zahid,2010).
Komponen utama dari mata kuliah ini adalah pewarnaan dan pengamatan berbagai jenis mikroba seperti bakteri, jamur, dan protozoa. (virus terlalu kecil untuk dapat terlihat di mikroskop konvensional) penggunaan mikroskop adalah hal yang dibutuhkan dalam studi ini. Organisme-organisme ini, khususnya bakteri, secara signifikan berukuran lebih kecil dibandingkan sel-sel manusia atau mamalia apapun yang pernah dilihat dalam mata kuliah Anatomi dan fisiologi atau biologi. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk menggunakan alat ini dengan tepat agar kita dapat melihat bentuk, ukuran, dan struktur dari organisme-organisme yang sangat kecil ini (Robert A. Pollack,dkk,.2014).






BAB III
METODELOGI

A.    Waktu dan tempat
     Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah :
Hari/Tanggal           : Rabu, 25 september 2019
Waktu                     : 08.00-11.20
Tempat                   : Laboratorium Mikrobiologi
                                 Akademi Farmasi Surabaya
B.     Alat dan bahan
     Alat  :
1.      Alat Sterilisasi :
a.       Autoklaf
b.      Oven
c.       Bunsen
2.      Alat Pmbantu/penunjang :
a.       Incubator
b.      Vortex
c.       Kompor
d.      Mikroskop
3.      Alat Inakulasi
a.       Cawan petri
       b.      Jarum ose
       c.       Tabung reaksi
       d.      Tabung durham
       e.       Batang spreader
       4.      Alat pengukuran
       a.       Mikro pipet
       b.      Pipet ukur
       c.       Beaker glass
       d.      Gelas ukur
   e.       Erlenmeyer


C.    Metode penelitian
    Adapun metode penelitian dalam praktikum ini adalah :
       1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
       2.      Mengamati setiap alat yang disediakan.
       3.      Mengetahui cara penggunaan dan fungsi alat tersebut.
       4.      Mendokumentasikan dan menuliskan keterangan.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
     Adapun hasil pengamatan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

NO
NAMA
GAMBAR
BAGIAN-BAGIAN
FUNGSI
1
Autoklaf



1.      Lampu indicator
2.      Knop pengatur suhu
3.      Saklar on/off
4.      Kabel penghubung listrik PLN
5.      Knop baut pengencang
6.      Katup udara
7.      Skala pengukuran tekanandan suhu udara
Untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap
2
Oven
                  




1.      Tombol on/off
2.      tombol untuk mengaktifkan pengatur suhu
3.      tombol untuk mengaktifkan pengatur waktu
4.      tombol untuk mengaktifkan pengatur menu
5.      tombol pengatur suhu/waktu
6.      lambing api (yang membedakan oven dengan incubator di bagian luarnya)
Untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas
3
Inkubator





1.      Tombol on/off
2.      tombol untuk mengaktifkan pengatur suhu
3.      tombol untuk mengaktifkan pengatur waktu
4.      tombol untuk mengaktifkan pengatur menu
5.      tombol pengatur suhu/waktu
Sebagai menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat penyimpanan hasil penanaman mikrobra.
4.
Bunsen



1.      sumbu
2.      tempat spritus
Untuk memanaskan dan mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina.
5.
Vorteks


1.      driver shaft
2.      tombol pengatur kecepatan
3.      tombol on/off
Menghomogenkan media
6.
Kompor




Untuk memanaskan media
7.
Mikroskop


1.      lensa okuler
2.      lensa objektif
3.      makrometer dan mikrometer
4.      revolver
5.      meja mikroskop
6.      lengan mikroskop
7.      tabung mikroskop
8.      pemutar kasar dan halus
Untuk membesarkan benda sehingga membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil.
8.
Cawan Petri




1.      cawan bagian atas
2.      cawan bagian bawah
Sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatf dan sebagai tempat pengujian sampel.
9.
Jarum Ose





1.      lingkaran menutup (loop closeup)
2.      gagang ose
Untuk mengambil dan menggores sampel yang akan diamati
10.
Tabung reaksi




1.      mulut tabung
2.      bawah tabung
Untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair atau padat, alat pengenceran, untuk pengujian mikrobiologis.
11.
Beaker glass



1.      dinding gelas kimia
2.      skala volume
3.      tempat penampungan
untuk mencampurkan bahan kimia atau untukmenyimpan larutan kimia.
12.
Gelas ukur



1.      ujung tabung
2.      skala volume
Untuk mengukur volume larutan yang di gunakan atau temoat untuk menyimpan larutan.
13.
Erlenmeyer


1.      dinding Erlenmeyer
2.      skala volume
3.      tempat penampungan larutan
Sebagai tempat mereaksikan larutan dan menyimpan larutan dalam waktu yang lama
14.
Mikropipet

 0,01 ml/100 µl

 1 ml/1000 µl
1.      tombol penekan (plunger button)
2.      batang mikropipet (shaft)
3.      tombol pelepas tip
4.      penunjuk skala volume
5.      ujung pipet (pipette tip)
Alat untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat
15.
Tabung burham



1.      ujung tabung
2.      tabung
Untuk menangkap gas hasil respirasi mikro organisme
16.
Batang spreader



Untuk meratakan/meratakan mikroba dalam cawan petri
17.
Pipet ukur

1.      filler
2.      dinding pipet
3.      nozzle
Mengambil cairan dengan volume tertentu
18
Filler

1.      tombol S
2.      tombol E
3.    tombol A
Membantu mengambil cairan pada pipet


B.     Pembahasan
Berdasarkan hasil pengaatan yang kemudian dapat dibuktikan dengan gambar di atas, sebagai hasil pengamatan mengenai peralatan alat-alat mikrobiologi memberi kejelasan pada kita bahwa peralatan mikrobiologi dikelompokkan kedalam peralatan sterilisasi, penunjang, inakulasi, dan pengukuran. Dan juga dapat dikelompookkan ke dalam peralatan bahan kaca, plastic dan besi (alat-alat elektrik).
Peralatan yang digunakan untuk metode sterilisasi seperti autoklaf, oven, dan Bunsen. Autoklaf digunakan untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap yang berbasis tekanan 1 atm. Autoklaf digunakan sebagai sterilisasi basah, peralatan yang dapat disterilkan menggunakan autoklaf ini adalah peralatan yang memiliki akurasi tinggi seperti gelas ukur, Erlenmeyer, beaker glass, dan media. Suhu yang digunakan dalam autoklaf ini yaitu 121oC selama 20 menit.
Sedangkan untuk oven digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas atau peralatan yang memiliki akurasi rendah seperti tabung reaksi. Oven digunakan sebagai sterilisasi kering dan suhu yang digunakan pada oven yaitu 180oC selama 2 jam. Dan yang terakhir yaitu Bunsen, Bunsen digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi jarum ose atau batang spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum ose dibakar sampai membara dan spreader dapat dicelupkan alcohol lalu dibakar.
Alat-alat pembantu/penunjang seperti incubator, mikroskop, kompor, dan vorteks. Alat-alat inakulasi seperti cawan petri, tabung reaksi, tabung durham, batang spreader, jarum ose. Alat-alat pengukuran seperti mikropipet, pipet ukur, beaker glass, gelas ukur, Erlenmeyer.
Yang termasuk kedalam peralatan dari bahan kaca adalah cawan petri, tabung reaksi, beaker glass, gelas ukur, Erlenmeyer, pipet ukur, dan batang spreader. Kemudian untuk peralatan dari bahan karet seperti ball filler yang berfungsi sebagai alat untuk mengambil dan mengeluarkan larutan. Kemudian untuk peralatan yang berasal dari bahan besi seperti oven, incubator, autoklaf, mikroskop, kompor, vorteks, danmikropipet.
Incubator berfungsi sebagai menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah,atau tempat penyimpanan hasil penanaman mikroba. Sedangkan mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda sehingga membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil.






BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
 1.  Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi yaitu mencakup alat sterilisasi, penunjang, inokulasi, dan pengukuran. Yaitu : autoklaf, oven, incubator, vorteks, mikroskop, kompor, cawan petri, tabung reaksi, tabung durham, batang spreader, jarum ose, mikropipet, gelas ukur, beaker glass, Erlenmeyer, pipet ukur dan filler.
  2.  Alat-alat yang terbuat dari gelas atau kaca diantaranya gelas ukur, tabung reaksi, beaker glass, cawan petri, pipet ukur, Erlenmeyer, batang spreader.
 3. Peralatan yang termasuk alat-alat dielektrik diantaranya mikroskop, oven, autoklaf, mikropipet, vorteks.
  4.  Alat-alat yang termasuk alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven, Bunsen.

B.     Saran
Adapun saran yang dapat saya ajukan yaitu praktikan diharapkan dating tepat waktu atau sebelum praktikum dimulai, agar praktikum berjalan sesuai prosedur yang berlaku dan juga diharapkan dalam praktikum selanjutnya, praktikan haruslebih tertib dan lebih memahami fungsi dan bagian-bagian dari masing-masing alat di laboratorium mikrobiologi agar terjaga keselamatan kerja.





DAFTAR PUSTAKA

Radji, Makmum. 2009. Buku Ajar Mikrobiologi.: Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran. Jakarta : EGC.
Pelczar, M.J.,dan Chan. E. C. S. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakatra.
Khasani, I. 2005. Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme. Jakarta : UI Press.
Selian, L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E. 2013. Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri Kaliform Dalam Minuman Jajanan Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung ; ISSN 2337-3776.
Zahid, M. 2010. Pemilihan Bahan Kimia Yang Tepat Untuk Dekontaminasi Di Dalam Laboratorium, Ulasan Ilmiah.
Safitri, M.F dan Swarastuti, A. 2011. Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir Grain. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol 2.
Pollack, A. R., Findlay, L. dkk. 2014. Praktek Laboratotium Mikrobiologi. Jakarta : EGC.


Komentar